Sabtu, 02 Mei 2009

Budidaya Tanaman Karet

BUDIDAYA TANAMAN KARET

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya .

SYARAT TUMBUH

Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada kondisi
tanah dan iklim sebagai berikut:
- Di dataran rendah sampai dengan ketinggian 200 m diatas permukaan
laut, suhu optimal 280 c.
- Jenis tanah mulai dari vulkanis muda, tua dan aluvial sampai tanah
gambut dengan drainase dan aerase yang baik, tidak tergenang air. pH
tanah bervariasi dari 3,0-8,0
- Curah hujan 2000 - 4000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150
hari.

P E M B I B I T A N

Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara
vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman.
Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan
tahapan sbb :
- Buatlah jendela pada batang bawah dengan ukuran panjang 5 cm dan
lebar 1/2 - 3/4 cm.
- Buatlah perisai pada entres dengan ukuran lebih kecil dari jendela dan
mata diambil dari ketiak daun.
- Bukalah jendela pada batang bawah kemudian selipkan perisai diantara
kulit jendela dan kambium
- Tutuplah kulit jendela kemudian dibalut dengan rafia atau pita plastik yang
tebalnya 0,04 mm.
- 2 minggu setelah penempelan, penbalut dibuka dan periksalah perisai.
- Potonglah batang bawah pada ketinggian 10 cm diatas tempelan dengan
arah pemotongan miring.
Klon-klon yang dianjurkan sebagai bibit batang bawah adalah: GTI, LCB 1320
dan PR 228.

PENANAMAN

- Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya .
- Lakukan pengairan untuk mengatur letak tanaman dalam barisan.
- Luka potong akar tunggal dan akar lateral diolesi dengan pasta Rootone F
dosis 125 mg ditambah dengan air 0,5 ml untuk satu stump.
- Pembungkus okulasi dilepas agar tidak mengganggu pertumbuhan dan
bibit siap ditanam.

PEMELIHARAAN

- Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam
pengambilan unsur hara.
- Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati sampai
dengan tanaman telah berumur 2 tahun pada saat musim penghujan.
- Tunas palsu harus dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 2
minggu sekali, sedangkan tunas lain dibuang sampai tanaman mencapai
ketinggian 1,80 m.
- Setelah tanaman berumur 2-3 tahun, dengan ketinggian 3,5 m dan bila
belum bercabang, perlu diadakan perangsangan dengan cara pengeratan
batang, pembungkusan pucuk daun dan pemenggalan
- Lakukan pemupukan secara intensif pada tanaman baik pada kebun
persemaian, kebun okulasi maupun kebun produksi, dengan
menggunakan pupuk urea, TSP, dan KCL. Dosis pupuk disesuaikan
dengan keadaan/jenis tanah. Untuk jenis tanah Latosol dan Podsolik
Merah Kuning, anjuran dosis pupuk seperti pada tabel 1.
- Hama-hama penting yang sering menyerang karet adalah:
a . Pseudococcus citri
Pengendaliannnya dengan menggunakan insektisida jenis
Metamidofos, dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05 -0,1%.
b. Kutu Lak (Laeciper greeni)
Dapat diberantas dengan insektisida Albolinium (Konsentrasi 2%)
ditambah Surfactan citrowett 0,025%.
- Penyakit-penyakit yang ditemui pada tanaman karet adalah: penyakit
embun tepung, penyakit daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan
akar putih-dan penyakit gugur dawn: Pencegahannya dengan menanam
Klon yang sesuai dengan lingkungan dan lakukan pengelolaan , tanaman
secara tepat dan teratur:

PENYADAPAN

Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi
bukaan sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas
pertautan okulasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan antara lain:
- Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah,
membentuk sudut 300.
- Tebal irisan sadap dianjurkan 1,5 - 2 mm.
- Dalamnya irisan sadap 1-1,5 mm.
- Waktu penyadapan yang baik adalah jam 5.00 - 7.30 pagi.
JR/004/92
Sumber:
- Budidaya dan Pengolahan Karat, D. Setyamidjaya, M. Ed. 1983
- Budidaya Tanaman Karat, BIP Sumatra Selatan. 1987
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 109/92
Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya
Jl. Yahim – Sentani - Jayapura
Juli 1992 Agdex: 191/20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar